Kematian Ketua Laskar Merah Putih Dinilai Janggal

Organisasi Laskar Merah Putih akan membentuk tim investigasi guna mencari fakta atas kematian Ketua organisasi tersebut, Eddy Hartawan, Jumat (8/10). Kematian Eddy dinilai janggal.

Sekretaris Jenderal Laskar Merah Putih Erwin Mangun mengatakan, pihaknya menduga Eddy meninggal karena diracun. Dari hasil autopsi dalam tubuh ketuanya terdapat racun arsenik.

Menurut Erwin, keganjilan lain tampak dari pihak rumah sakit yang telah memberikan infus yang berlebihan. Dalam kurun waktu 20 jam Eddy sudah diberikan infus sebanyak 20 botol.

Tulang dada Eddy juga mengalami patah tulang. Karena itu Laskar Merah Putih akan melakukan upaya hukum. Kini mereka tengah mengumpulkan bukti-bukti. Eddy Hartawan meninggal di sebuah rumah sakit swasta di Tangerang, Banten, 3 September lalu

Kematian Ketua Laskar Merah Putih Dinilai Janggal

Sinetron Manohara Segera Ditayangkan

DiDera? Doktor Periksa Tubuh Manohara Odelia Pinot Adalah Jalan Terbaik ...

Manohara Minta Dukungan Capres dan Pendekar

Video Wafatnya Ketua Umum Markas Besar Forum bersama Laskar Mereh Putih Jakarta Pusat

Keluarga Korban Pertanyakan Penanganan Kasus Pembunuhan

ENREKANG -- Keluarga korban pembunuhan di Desa Potok Ullin Kecamatan Buntu Batu, 2 Februari 2010 lalu mendatangi Polres Enrekang, Rabu 2 Juni. Mereka mempertanyakan penanganan kasus itu yang dinilai lamban. Pembunuhan itu terjadi di Dusun Buntu Batu Lenta dengan korban Bahrul. Korban meninggal dengan luka tusukan 20 lebih. Pelaku saat itu diperkirakan lebih dari tiga orang. Namun polisi baru menangkap satu orang dan sudah dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Enrekang atasnama Rasul binTahir, 27 tahun.

Di Polres Enrekang, orang tua korban, Baharuddin Sannang didampingi engurus Forum Bersama Laskar Merah Putih Sulsel, Andi Nur Alim dan anggotanya, Andi Jamal, Zaenal Arifin, serta Hamzah Sirua. Andi Nur Alim mengungkapkan, Laskar Merah Putih sengaja datang dari Makassar untuk mendampingi keluarga korban. Mereka beralasan menghindari aksi balas dendam. "Kami datang untuk memfasilitasi keluarga korban bertemu dengan kepolisian dengan pertimbangan jangan sampai keluarga korban jenuh dan balas dendam setelah melihat pelaku yang kadang masih berkeliaran di kampung. Kami sekaligus ingin mempertanyakan sejauh mana penanganan kasus tersebut," cerita Andi Nur Alim.

Kasat Reskrim Polres Enrekang, AKP Muhlis yang menerima keluarga korban pembunuhan tersebut mengatakan, aparat kepolisian telah bekerja maksimal memburu para pelaku. Bahkan polisi telah menangkap satu pelaku, Rasul bin Tahir. "Sampai sekarang kita masih memburu tiga pelaku lain, Sultan, Tahir, dan Tasbih. Kami sudah melakukan pengejaran hingga ke kabupaten tetangga, tapi belum berhasil menangkap mereka. Saya juga minta bantuan keluarga korban kalau memang menemukan data atau saksi baru, silakan sampaikan ke penyidik adanya tersangka baru, karena terus terang penyidik," jelas Muhlis. Dalam tanggapannya, keluarga korban menyatakan berterimak kasih pada polisi atas upayanya dan berjanji membantu polisi dan melacak keberadaan pelaku lainnya yang masih buron. (fajar)

LASKAR MERAH PUTIH MELAKUKAN MALAM RENUNGAN DAN DZIKIR DI TMP PANAIKANG

laskar merah putih merupakan organisasi masyarakat yang memiliki semangat patriotisme dan nasioanalisme senantiasa eksis dalam melakukan control sosial ditengah-tengah msayarakat kaum menengah kebawah. tadi malam laskar merah putih melaksana sebauah kegiatan yang betajuk malam renungan dan dzikir bersama dalam rangka memperingati hari pahlawan 10 November 2010. adapun Organisasi yang bergabung dalam kegiatan ini, seperti Garda Nasional, Dewan Sulawesi, NGO/LSM sulawesi,FPI,FMP Makassar, Lepkrindo Sulsel dll. Malam renungan merupakan salah satu bentuk semangat pariotisme dan semangat nasioanalisme, bahwa tanpa pahalawan kita yang gugur dimedan perang, tanpa jasa-jasa beliau kita takkan pernah merdeka. dengan bambu runcing, dengan semangat juang dalam mempertahankan Negeri kita tercinta dia rela berkorban. olehnya itu Ketua Umum Laskar merah Putih A.Nur Alim menyampaikan pesan moral kepada putra-putri bangsa sebagai generasi pelanjut harus senantiasa menjujung tinggi moralitas dan senantiasa tetap eksis dalam mempertahanakan NKRI, dibawah naungan panji-panji merah putih dan tetap berpegang teguh pada UUD 45 dan Pancasila. karena siapa lagi kalau bukan kita yang tampil kedepan. (Ismail Aristo Sultan)